General Solusindo: Melayani Jasa IT Specialist - Instalasi - Server – Networking - Firewall Security – Virtualization - Load Balancer - App - Fiber Optic - CCTV - PABX – Configurasi – Setting – Server - Upgrade Server – Update - Recovery - Migrasi Data - RAID - Aplikasi – Upgrade – Backup - Data Storage – Splicing – Terminasi – OTDR - Active Directory - Operating System OS - Solusi Online Backup - Security Server - Domain Controller – Policies - Group Permission - Permissions - User account - Network Administration – printers - file sharing – Pemeliharaan – Maintenance - Migrasi Server Windows - Server Windows - File, Print - Email Server - Anti-virus – Malware – NAS – Database - Drive Tape Backup - Firewalls - Perangkat Server - F5 – Mikrotik – Ubuntu – Proxmox - Aruba – NGINX - NGINX Plus - Load Balancing - Data Center. Di Surabaya - Sidoarjo - Gresik - Mojokerto - Bojonegoro – Pasuruan – Pacitan – Malang – Nganjuk – Ngawi – Magetan – Madiun – Kediri – Bondowoso – Tuban – Lumajang – Jombang – Lamongan – Banyuwangi – Blitar – Sumenep – Madura – Bangkalan – Jember – Pamekasan – Ponorogo – Probolinggo – Sampang – Situbondo – Trenggalek – Tulungagung. Informasi Tlp Wa: 0811-321-9992 Email: informasi@generalsolusindo.com

Masalah umum: Jaringan LAN dan cara mengatasinya

Panduan praktis mengatasi masalah umum jaringan LAN dengan pendekatan OSI Bottom‑Up—dari kabel, IP conflict, DNS, hingga firewall.

Masalah umum: Jaringan LAN dan cara mengatasinya

Di lapangan, >50% insiden LAN berakar pada lapisan fisik. Jika Layer 1 gagal, lapisan lain otomatis lumpuh. Karena itu, mulailah selalu dari bawah: cek kabel, konektor, port, dan perangkat sebelum menyentuh konfigurasi IP atau aplikasi.

Layer 1 — Fisik: Kabel, Konektor, dan Perangkat

1) Kabel & Konektor

Gejala: Link mati, koneksi putus‑nyambung, throughput turun, packet loss tinggi.

Penyebab umum:

  • Kabel terjepit/tertarik, gigitan tikus, usia/lingkungan lembap.

  • Crimping RJ45 buruk, salah urutan (straight vs crossover), short saat terminasi.

Solusi cepat:

  • Ganti kabel rusak; ulang crimping dengan standar T568B (umum) atau sesuai desain.

  • Bila hanya konektor yang bermasalah, cukup ganti plug RJ45.

  • Rawat kabel: rapi, bertanda, jauhkan dari sumber panas/tekanan.

2) Perangkat Aktif (Hub/Switch/Router/Server)

Gejala: Satu segmen down, semua klien di switch tertentu putus, server lambat/offline.

Penyebab umum:

  • Switch rusak/overheat, PSU lemah.

  • Server overload, storage bad sector, malware.

Solusi cepat:

  • Uji dayakan ulang (power cycle) dan pindah port. Jika terbukti rusak—lebih hemat ganti ketimbang servis.

  • Isolasi perangkat baru yang memicu loop/broadcast storm.

  • Untuk server: lakukan health check (resource, log), bersihkan malware, reboot terkontrol.

3) Diagnosa Kilat via LED NIC/Switch

  • Link/Speed Mati: tak ada koneksi fisik → cek kedua ujung kabel, ganti jika perlu.

  • Link/Speed Solid (warna sesuai kecepatan): fisik OK → lanjut ke Layer 2/3.

  • Activity Tidak Berkedip: fisik OK tapi tak ada trafik → curigai IP/gateway/firewall.

  • Activity Berkedip Cepat Konstan: indikasi loop/broadcast storm → cek STP, isolasi port/perangkat.

Layer 2 & 3 — Data‑Link & Network: IP, Subnet, Gateway

4) Konflik Alamat IP (IP Conflict)

Gejala: Pesan “IP address conflict”, perangkat saling tendang, koneksi flapping.

Pemicu utama: Campuran IP statis dan DHCP tanpa exclusion di DHCP scope.

Solusi:

  1. Ubah perangkat non‑kritis menjadi klien DHCP.

  2. Exclude seluruh IP statis di server DHCP agar tak pernah dipinjamkan ke klien.

5) Default Gateway Salah

Gejala: Bisa ping sesama LAN, tapi gagal akses internet/subnet lain.

Solusi: Pastikan alamat gateway benar (biasanya IP router/VLAN interface). Terapkan via DHCP option agar konsisten.

6) Subnet Mask Salah (Kasus Tricky)

Gejala: Beberapa tujuan “terlihat lokal” padahal beda subnet; ARP tak terjawab, koneksi seolah‑olah random gagal.

Solusi: Koreksi netmask sesuai desain (mis. /24). Ingat, netmask memengaruhi keputusan kirim—host bisa menerima namun gagal mengirim ke tujuan tertentu.

Alat Diagnostik Inti: ping, traceroute, MTR

7) Ping — Cek Ketersediaan & Kualitas

  • Reply normal: RTT rendah di LAN (<1–5 ms). RTT >100 ms di LAN = lampu kuning.

  • Request timed out: host mati, jalur putus, atau ICMP diblokir.

  • Loss ≥25%: curigai kabel/switch overload atau kongesti berat.

8) Traceroute — Temukan “Bottleneck” Hop per Hop

  • Lonjakan RTT setelah hop 1: masalah ada di luar LAN (WAN/ISP).

  • Hop 1 sudah tinggi: fokus ke perangkat internal (router/switch/server).

  • MTR menggabungkan ping+traceroute untuk pemantauan kontinu.

Layer Atas: DNS & Firewall (Aplikasi & Sistem)

9) Masalah DNS

Gejala: Nama host tak bisa di-resolve padahal ping IP sukses.

Langkah:

  • Verifikasi IP DNS di klien (arah ke DNS internal yang sehat).

  • Gunakan nslookup untuk uji nama internal/eksternal.

  • Bersihkan stack: ipconfig /flushdns, netsh winsock reset, restart.

10) Firewall & Kebijakan Keamanan (Windows)

Kasus klasik: Ping diblokir, SMB tak bisa diakses antar‑VLAN karena scope aturan hanya “Local Subnet”.

Solusi:

  • Aktifkan aturan ICMP Echo Request (ICMPv4‑In).

  • Ubah Scope Remote IP menjadi “Any” atau tambahkan subnet yang diizinkan.

  • Pastikan kebijakan keamanan terdokumentasi & disetujui.

Checklist Troubleshooting Cepat (Bottom‑Up)

  1. Cek fisik: power, kipas, suhu, kabel/port, LED link/activity.

  2. Isolasi perangkat baru: cabut dari switch, lihat apakah storm hilang.

  3. Uji port & kabel silang: pindah port, ganti kabel uji.

  4. IP & VLAN: verifikasi IP, netmask, gateway, VLAN membership.

  5. DHCP/DNS: pastikan lease, exclusion, opsi gateway/DNS benar.

  6. Ping bertingkat: host → gateway → server internal → IP publik.

  7. Traceroute/MTR: cari hop “melonjak” RTT atau timeout.

  8. Firewall: izin ICMP/SMB antar‑VLAN sesuai kebutuhan.

  9. Log & monitor: periksa event log, interface counters, error/discard.

  10. Dokumentasikan temuan & perbaikan.

Pemeliharaan Proaktif: Minimalkan Downtime

  • Perangkat keras: bersih‑bersih berkala, manajemen suhu, PSU cadangan.

  • Kabel: penataan rapi, label, hindari tekanan/tikungan tajam; inspeksi dan ganti kabel menua.

  • Perangkat lunak: patch OS, update firmware switch/router, antivirus.

  • Kapasitas: pantau utilisasi server/switch; rencanakan upgrade sebelum overload.

  • Dokumentasi: skema IP, VLAN, kebijakan firewall, prosedur backup & restore.

Baca Juga Artikel Berikut

berikut merupakan beberapa artikel yang berhubungan dengan Kabel LAN

FAQ

  1. Apa langkah paling cepat saat LAN tiba‑tiba down?
    Mulai dari fisik: cek power perangkat, LED link di NIC/switch, dan ganti kabel uji. Jika link hidup, lanjut cek IP/gateway.

  2. Bagaimana mencegah konflik IP berulang?
    Gunakan DHCP terpusat dan exclude semua IP statis; catat reservasi berdasar MAC address.

  3. Kapan pakai traceroute dibanding ping?
    Saat ping menunjukkan loss/latensi, traceroute membantu menemukan hop yang bermasalah.

  4. Kenapa bisa akses IP tapi tidak nama domain?
    Karena DNS bermasalah. Periksa setting DNS klien, tes nslookup, dan bersihkan cache/winsock.

  5. Apa tanda kabel mulai “tua”?
    Throughput menurun, error/discard meningkat, link flapping. Solusi: ganti kabel & konektor.

Penutup

Dengan pendekatan OSI Bottom‑Up dan disiplin pada checklist di atas, sebagian besar masalah LAN dapat diatasi cepat dan akurat. Ingat siklus berkelanjutan: Diagnosis → Perbaikan → Dokumentasi → PencegahanButuh bantuan profesional? Tim kami siap membantu desain, instalasi, optimasi, hingga pemeliharaan jaringan & sistem keamanan. Dapatkan layanan instalasi CCTV dan solusi infrastruktur yang rapi, aman, dan terukur di genralsolusindo.com dan generalsolusindo.net—hubungi kami hari ini untuk survey dan penawaran terbaik.

abi

Author & Editor

Professional and Trusted Network Services. Network Installation / Installation Services, CCTV, Splicing FO, Server, Antivirus, etc. Telephone / Wa 081-1321-9992.

0 komentar:

Posting Komentar