Beberapa waktu terakhir, lini masa media sosial ramai membicarakan sebuah aplikasi bernama World App. Aplikasi ini mendadak viral karena menawarkan imbalan uang tunai hanya dengan satu hal sederhana—memindai mata pengguna. Kedengarannya futuristik dan cukup menggiurkan, bukan? Namun, di balik tawaran tersebut, muncul pula kekhawatiran besar yang memicu langkah tegas pemerintah Indonesia melalui Komdigi, yaitu membekukan sementara operasional aplikasi ini.
Sebenarnya, apa itu World App? Mengapa begitu cepat populer? Dan apa alasan utama pemerintah menghentikan sementara layanannya?
World App dan Proyek Worldcoin: Teknologi Masa Depan?
World App merupakan bagian dari proyek ambisius bernama Worldcoin, yang dipimpin oleh Sam Altman, CEO OpenAI. Proyek ini bertujuan membangun sistem identitas global berbasis biometrik, khususnya pola iris mata.
Beberapa komponen inti Worldcoin:
World ID – identitas digital unik setiap pengguna.
Orb – perangkat pemindai iris mata.
World App – aplikasi dompet digital serta pengelola identitas.
Dengan memindai mata melalui Orb, pengguna menerima imbalan berupa mata uang kripto. Proyek ini mengklaim mampu membedakan manusia dari AI secara global dan mendorong akses ekonomi universal.
Namun, ambisi besar selalu diikuti pertanyaan besar—khususnya soal keamanan data.
Kenapa World App Bisa Viral di Indonesia?
Ada dua alasan utama:
Hadiah tunai langsung hanya dengan memindai mata. Tawaran cepat dan mudah ini sangat menarik bagi banyak orang.
Promosi masif di media sosial, membuat antrean panjang di berbagai kota.
Namun setelah hype berjalan, muncul pertanyaan kritis dari masyarakat: ke mana data mata dikirim? Aman atau tidak?
Langkah Tegas Pemerintah: Pembekuan oleh Komdigi
Pada Mei 2025, Komdigi resmi membekukan layanan World App dan World ID di Indonesia. Beberapa alasan yang mendasarinya:
PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara belum terdaftar sebagai PSE dan tidak memiliki TDPSE.
Pengumpulan data biometrik sensitif wajib mengikuti hukum perlindungan data pribadi.
Komdigi bekerja sama dengan BSSN untuk menyelidiki potensi pelanggaran regulasi.
Pemerintah tidak ingin masyarakat menjadi korban penyalahgunaan data.
World App Juga Dikecam di Negara Lain
Fenomena ini ternyata bukan hanya isu Indonesia.
Korea Selatan: memberi denda setelah pemindaian retina pada 30.000 orang.
Kenya: menghentikan aktivitas Worldcoin karena persetujuan pengguna dianggap manipulatif.
Eropa (Jerman, Inggris, Prancis): otoritas perlindungan data menilai potensi pelanggaran GDPR.
Artinya, isu ini merupakan kekhawatiran global.
Apa Risiko dan Pelajaran yang Bisa Diambil?
World App membuka peluang, tetapi membawa risiko besar:
Data iris adalah biometrik sangat sensitif.
Salah kelola dapat berdampak pada identitas digital dan keamanan finansial pengguna.
Masyarakat perlu lebih melek digital, tidak mudah tergiur imbalan instan, dan memahami risiko pertukaran data pribadi.
FAQ
1. Apakah World App berbahaya?
Tidak selalu, tetapi risiko penyalahgunaan data biometrik sangat tinggi jika tidak diawasi pemerintah.
2. Apakah data iris bisa dipalsukan atau diperjualbelikan?
Data biometrik bisa disalahgunakan jika bocor. Karena itu regulasi sangat ketat.
3. Mengapa pemerintah langsung membekukan, bukan memberi peringatan dulu?
Karena data iris termasuk kategori data pribadi sensitif, sehingga langkah pencegahan harus cepat.
4. Apakah akan dibuka kembali di Indonesia?
Mungkin, tetapi harus melewati proses legal PSE, audit keamanan data, dan pengawasan BSSN.
5. Apakah aman jika saya sudah terlanjur memindai mata?
Belum ada bukti kebocoran, namun tetap waspada dan hindari memberikan data tambahan apa pun.
Penutup
Dunia digital terus berkembang, menghadirkan peluang sekaligus risiko besar bagi keamanan data pribadi. Karena itu, penting bagi setiap pengguna untuk tetap kritis, berhati-hati, dan tidak mudah tergoda imbalan instan yang mempertaruhkan privasi digital. Jika bisnis Anda membutuhkan solusi IT yang aman, stabil, dan profesional, General Solusindo siap menjadi mitra terpercaya dalam menjaga infrastruktur digital Anda tetap optimal. Kunjungi generalsolusindo.com atau generalsolusindo.net, dan hubungi kami di 0811-3219-992 untuk konsultasi profesional.

0 komentar:
Posting Komentar